Metode Diskusi

21.06 Pipih chopipah 4 Comments

PEMBELAJARAN METODE DISKUSI





Pengertian metode diskusi
Diskusi adalah aktivitas dari sekelompok siswa, berbicara saling bertukar informasi maupun pendapat tentang sebuah topik atau masalah, dimana setiap anak ingin mencari jawaban/penyelesaian problem dari segala segi dan kemungkinan yang ada. (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: 1994)
Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa-siswa dihadapkan kepada suatu masalah, yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama. (Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain : 2006). Metode diskusi adalah suatu cara penyampaian materi pelajaran melalui sarana pertukaran pikiran untuk memecahkan persoalan yang dihadapai (Semiwan, 9990:76).Sedangkan menurut Suryosubroto (1997:179) mengemukakan metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pengajaran dengan guru memberikan kesempatan kepada siswa atau kelompok-kelompok untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun ke berbagai alternatif pemecahan suatu masalah.
Metode diskusi merupakan suatu metode pengajaran yang mana guru memberi suatu persoalan atau masalah kepada murid, dan para murid diberi kesempatan secara bersama-sama untuk memecahkan masalah itu dengan teman-temannya.Dalam diskusi murid dapat mengemukakan pendapat, menyangkal pendapat orang lain, mengajukan usul-usul, dan mengajukan saran-saran dalam rangka pemecahan masalah yang ditinjau dari berbagai segi.
Ciri-ciri dan Karakteristik Metode Diskusi
Soetomo (1993: 153) menyebutkan bahwa “metode diskusi merupakan suatu metode pengajaran yang mana guru memberikan suatu persoalan (masalah) kepada murid, dan para murid diberi kesempatan secara bersama-sama untuk meme-cahkan masalah itu dengan teman-temannya”.Dalam kelompok diskusi siswa saling tukar informasi tentang permasalahan yang sedang dibahas.Perbedaan pendapat sering terjadi. Semakin banyak yang beda pendapat, maka keadaan diskusi akan semakin hidup.
Slameto (1991: 101) menyebutkan bahwa “diskusi kelompok ialah per-cakapan yang direncanakan atau dipersiapkan di antara tiga orang siswa atau lebih tentang topik tertentu dengan seorang pemimpin”.Percakapan diartikan sebagai adanya pendapat dari masing-masing anggota kelompok dalam ikut memberikan alternatif pemecahan masalah sesuai dengan pikirannya masing-masing. 
Berdasarkan pengertian tersebut dapat dirumuskan bahwa metode diskusi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
         1.      Terdiri dari beberapa orang, bisa lebih dari tiga orang.
         2.      Ada permasalahan yang sedang dicarikan solusi pemecahannya.
         3.      Ada yang menjadi pemimpin.
         4.      Ada proses tukar pendapat atau informasi.
         5.      Menghasilkan rumusan alternatif pemecahan masalah yang sedang dibahas.
Tujuan metode diskusi dalam belajar-mengajar
1.      Menanamkan dan mengembangkan keberanian untuk mengemukakan pendapat sendiri.
2.      Mencari kebenaran secara jujur melalui pertimbangan pendapat yang mungkin saja berbeda antara satu dengan yang lain.
3.      Belajar menemukan kesepakatan pendapat melalui musyawarah.
4.      Memberikan kehidupan kelas yang lebih mendekati kegiatan hidup yang sebenarnya.
Langkah-langkah penggunaan metode diskusi
Langkah-langkah penggunaan metode diskusi menurut Hasibuan (1985) dan Sastrawijaya (1988)adalah sebagai berikut:
1.   Guru mengemukkan masalah yang akan didiskusikan dan memberikan pengarahan seperlunya mengenai cara-cara pemecahannya.
2.  Para siswa membentuk kelompok-kelompok diskusi memilih pimpinan diskusi (ketua, sekretaris, pelapor) mengatur tempat duduk, ruangan, sarana,dan sebagainya dengan bimbingan guru.Pimpinan diskusi sebaiknya berada di tangan siswa yang :
a)      Lebih memahami masalah yang akan didiskusikan
b)      "Berwibawa" dan disenangi oleh teman-temannya
c)      Lancar berbicara
d)     Dapat bertindak tegas, adil, dan demokratis
Tugas pimpinan diskusi antara lain :
a)      Pengatur dan pengarah diskusi
b)      Pengatur "lalu lintas" pembicaraan
c)      Penengah dan penyimpul berbagai pendapat
3.    Para siswa berdiskusi dalam kelompoknya masing-masng, sedangkan guru berkeliling dari kelompok yang satu ke kelompok yang lain, menjaga ketertiban, serta memberikan dorongan dan bantuan agar anggota kelompok berpartisipasi aktif dan diskusi dapat berjalan lancar. Setiap siswa hendaknya, mengetahui secara persis apa yang akan didiskusikan dan bagaimana caranya berdiskusi.
4.    Setiap kelompok harus melaporkan hasil diskusinya. Hasil diskusi dilaporkan ditanggapi oleh semua siswa, terutama dari kelompok lain. Guru memberikan ulasan atau penjelasan terhadap laporan tersebut.
5.     Akhirnya siswa mencatat hasil diskusi, sedangkan guru menyimpulkan laporan hasil diskusi dari setiap kelompok.
Jenis-jenis metode diskusi
Jenis-jenis diskusi menurut Hasibuan (1985) yaitu :
1)      Whole group
Kelas merupakan satu kelompok diskusi.Whole group yang ideal apabila jumlah anggota tidak lebih dari 15 orang.
2)      Buzz group
Satu kelompok besar dibagi menjadi beberapa kelompok kecil, terdiri atas 4-5 orang.Tempat diatur agar siswa dapat berhadapan muka dan bertukar pikiran dengan mudah.Diskusi diadakan di tengah pelajaran atau di akhir pelajaran dengan maksud menajamkan kerangka bahan pelajaran, memperjelas bahan pelajaran atau menjawab pertanyaan-pertanyaan.Hasil belajar yang diharapkan ialah agar segenap individu membandingkan persepsinya yang mungkin berbeda-beda tentang bahan pelajaran, membandingkan interpretasi dan informasi yang diperoleh masing-masing.Dengan demikian masing-masing individu dapat saling memperbaiki pengertian, persepsi, informasi, interpretasi sehingga dapat dihindarkan kekeliruan-kekeliruan.
3)      Panel
Suatu kelompok kecil, biasanya3-6 orang, mendiskusikan satu subjek tertentu, duduk dalam suatu susunan semi melingkar, dipimpin oleh seorang moderator.Panel ini secara fisik dapat berhadapan dengan audience, dapat juga secara tidak langsung (misalnya panel di televisi).Pada suatu panel yang murni, audience tidak ikut serta dalam diskusi.
4)      Syndicate group
Suatu kelompok (kelas) dibagi menjadi beberapa kelompok klecil terdiri dari 3-6 orang.Masing-masing kelompok kecil melaksanakan tugas tertentu. Guru menjelaskan garis besarnya problema kepada kelas:ia menggambarkan aspek-aspek masalah, kemudian tiap-tiap kelompok (syndicate) diberi tugas untuk mempelajari suatu aspek tertentu. Guru menyediakan referensi atau sumber-sumber informasi lain.Setiap sindikat bersidang sendiri-sendiri atau membaca bahan, berdiskusi, dan menyusun laporan yang berupa kesimpulan sindikat.Tiap laporan dibawa ke sidang pleno untuk didiskusikan lebih lanjut.
5)      Brain Storming group
Kelompok menyumbangkan ide-ide baru tanpa dinilai segera.Setiap anggota kelompok mengeluarkan pendapatnya. Hasil belajar yang diharapkan ialah agar anggota kelompok belajar menghargai pendapat orang lain, menumbuhkan rasa percaya pada diri sendiri dalam mengembangkan ide-ide yang ditemukannya yang dianggap benar.
6)      Simposium
Beberapa orang membahas tentang berbnagai aspek dari suatu subjek tertentu, dan membacakan di muka peserta symposium secara singkat (5-20 menit).Kemudian diikuti dengan sanggahan dan pertanyaan dari para penyanggah, dan juga dari pendengar.Bahasan dan sanggahan itu selanjutnya dirumuskan oleh panitia perumus sebagai hasil simposium.
7)      Informal debate
Kelas dibagi menjadi dua tim yang agak sama besarnya, dan mendiskusikan subjek yang cocok untuk diperdebatkan tanpa memperhatikan peraturan perdebatan normal. Bahan yang cocok untuk diperdebatkan ialah yang bersifat problematic, bukan yang bersifat aktual.
8)      Colloquium
Seseorang atau beberapa orang manusia sumber menjawab pertanyaan dari audience. Dalam kegiatan belajar mengajar, siswa atau mahasiswa menginterviu manusia sumber, selanjutnya mengundang pertanyaan lain atau tambahan dari siswa atau mahasiswa lain. Hasil belajar yang diharapkan ialah para siswa atau mahasiswa akan memperoleh pengetahuan dari tangan pertama.
9)      Fish bowl
Beberapa orang peserta dipimpin oleh seorang ketua mengadakan suatu diskusi untuk mengambil suatu keputusan.Tempat duduk diatur merupakan setengah lingkaran dengan dua atau tiga kursi kosong menghadap peserta diskusi.Kelompok pendengar duduk mengelilingi kelompok diskusi, seolah-olah melihat ikan yang berada dalam sebuah mangkuk (fish bowl).
Sedang kelompok diskusi berdiskusi, kelompok pendengar yang ingin menyumbangkan pikiran dapat masuk duduk di kursi kosong. Apabila ketua diskusi mempersilakan berbicara, ia dapat langsung berbicara, dan meninggalkan kursi setelah selesai berbicara.
Kelebihan dan kekurangan metode diskusi
Kelebihan metode diskusi adalah:
1.  Merangsang kreativitas siswa dalam bentuk ide, gagasan – prakarsa, dan terobosan baru dalam pemecahan suatu masalah.
2.      Mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain
3.      Memperluas wawasan
4.      Membina untuk terbiasa musyawarah untuk memperkuat dalam memecahkan
Agar metode diskusi dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan maka guru harus memperhatikan beberapa hal, yaitu :
a.   Menentukan masalah (topik) yang dijangkau oleh taraf berfikir siswa. Artinya siswa sudah memiliki pengetahuan tentang pemecahan masalah yang diharapkan. Sehingga siswa dapat menilai, menganalisa dan mencari alternatif pemecahan dari topik yang diberikan oleh guru.
b.      Mengemukakan masalah dengan memberi penjelasan cara-cara pemecahannya dan menjelaskan hasil apa yang ingin dicapai dalam diskusi.
c.   Guru membentuk kelompok dengan murid dan dipilih pula ketua, wakil, penulis, mengatur tempat duduk, menjelaskan tata tertib dan lain-lain.
d.   Murid mendiskusikan masalah dengan kelompoknya masing-masing dengan bimbingan guru. Guru mendekatkan pada masing-masing kelompok secara bergantian dan memberi bantuan bila diperlukan, merangsang semua anggota kelompok untuk aktif dalam berbicara, mengemukakan ide-ide tanpa adanya tekanan atau paksaan.
e.      Tiap kelompok melaporkan hasil-hasilnya. Lebih baik dalam laporan itu diajukan selain secara tertulis juga secara lisan (dibacakan) dab semua siswa diharapkan memberi tanggapan dan guru berusaha sebagai penengah apabila ada perbedaan (pertentangan) pendapat dan memberi usulan serta penjelasan sebagai kesimpulan.
f.       Akhirnya semua siswa mencatat hasil dari diskusi dan masing-masing ketua kelompok mengumpulkan hasil diskusinya kepada guru. 
Kekurangan metode diskusi adalah:
1.      Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar.
2.      Pembicaraan terkadang menyimpang, sehingga memerlukan waktu yang panjang.
3.      Mungkin dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara atau ingin menonjolkan diri. 
Untuk meminimalisir kekurangan metode ini, maka guru atau murid sebagai pemimpin diskusi mempunyai peranan sebagai berikut :
1.      Sebagai penunjuk jalan
Tugas pemimpin disini ialah memberikan pengarahan kepada anggota tentang masalah yang akan didiskusikan (ruang lingkup diskusi). Sehingga dengan demikian tidak timbul pertanyaan-pertanyaan yang menyimpang.
2.      Sebagai pengatur lalu lintas
Bertugas mengatur jalannya diskusi agar jalannya menjadi lancar :
a)      Dengan jalan mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada anggota kelompok tertentu.
b)      Menjaga agar anggota berbicara menurut giliran (tidak serentak).
c)      Menjaga agar diskusi tidak dikuasi oleh orang-orang tertentu yang gemar berbicara.
d) Membuka kesempatan kepada orang-orang tertentu (pemalu) untuk mengungkapkan pendapatnya.
e)      Mengatur pembicaraan agar didengar oleh semua anggota.
3.      Sebagai dinding penangkis
Disini tugas pemimpin diskusi ialah penerima pertanyaan-pertanyaan dari anggota kemudian melemparkannya kembali kepada anggota. Jangan sampai terjadi tanya jawab antar kelompok kecil saja. Usahakan seluruh anggota kelompok aktif berpartisipasi.
Metode diskusi dalam proses belajar mengajar mempunyai beberapa kegunaan, antara lain :
1.  Memberi kesempatan pada siswa untuk menyalurkan kemampuan masing-masing, dapat mendorong anak untuk mengemukakan ide baru.
2.    Dapat memanfaatkan berbagai kemampuan yang dimiliki oleh siswa.
3.    Membantu siswa untuk dapat mengetrapkan pengalaman teoritis dan pengalaman praktis dalam berbagai pengetahuan di sekolah.
4.  Membantu siswa untuk dapat menilai kemampuan dirinya, teman-temannya dan juga siswa dapat menghargai pendapat teman.
5.      Mengembangkan inovasi anank untuk belajar lebih lanjut.
Contoh video pembelajaran metode diskusi:
 
 Referensi: http://ulfiaatm.blogspot.com/2013/06/metode-diskusi.html

4 komentar:

  1. Sangat bermanfaat sekali kak, metode ini langsung bisa saya terapkan dengan teman sekelas saya dan berhasil👍🏻

    BalasHapus
  2. Sangat bermanfaat kaka terimakasih sayang jadikan salah satu referensi untuk makalah saya😅

    BalasHapus