Metode Diskusi
PEMBELAJARAN METODE DISKUSI
Diskusi adalah aktivitas dari sekelompok
siswa, berbicara saling bertukar informasi maupun pendapat tentang sebuah topik
atau masalah, dimana setiap anak ingin mencari jawaban/penyelesaian problem
dari segala segi dan kemungkinan yang ada. (Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan: 1994)
Metode diskusi adalah
cara penyajian pelajaran, di mana siswa-siswa dihadapkan kepada suatu masalah,
yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk
dibahas dan dipecahkan bersama. (Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain : 2006).
Metode diskusi adalah suatu cara penyampaian materi pelajaran melalui sarana
pertukaran pikiran untuk memecahkan persoalan yang dihadapai (Semiwan, 9990:76).Sedangkan
menurut Suryosubroto (1997:179) mengemukakan metode diskusi adalah suatu
cara penyajian bahan pengajaran dengan guru memberikan kesempatan kepada siswa
atau kelompok-kelompok untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan
pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun ke berbagai
alternatif pemecahan suatu masalah.
Metode diskusi
merupakan suatu metode pengajaran yang mana guru memberi suatu persoalan atau
masalah kepada murid, dan para murid diberi kesempatan secara bersama-sama
untuk memecahkan masalah itu dengan teman-temannya.Dalam diskusi murid dapat
mengemukakan pendapat, menyangkal pendapat orang lain, mengajukan usul-usul,
dan mengajukan saran-saran dalam rangka pemecahan masalah yang ditinjau dari
berbagai segi.
Soetomo (1993: 153) menyebutkan
bahwa “metode diskusi merupakan suatu metode pengajaran yang mana guru
memberikan suatu persoalan (masalah) kepada murid, dan para murid diberi
kesempatan secara bersama-sama untuk meme-cahkan masalah itu dengan
teman-temannya”.Dalam kelompok diskusi siswa saling tukar informasi tentang
permasalahan yang sedang dibahas.Perbedaan pendapat sering terjadi. Semakin
banyak yang beda pendapat, maka keadaan diskusi akan semakin hidup.
Slameto (1991: 101)
menyebutkan bahwa “diskusi kelompok ialah per-cakapan yang direncanakan atau
dipersiapkan di antara tiga orang siswa atau lebih tentang topik tertentu
dengan seorang pemimpin”.Percakapan diartikan sebagai adanya pendapat dari
masing-masing anggota kelompok dalam ikut memberikan alternatif pemecahan
masalah sesuai dengan pikirannya masing-masing.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat
dirumuskan bahwa metode diskusi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.
Terdiri dari beberapa orang, bisa lebih
dari tiga orang.
2.
Ada permasalahan yang sedang dicarikan
solusi pemecahannya.
3.
Ada yang menjadi pemimpin.
4.
Ada proses tukar pendapat atau
informasi.
5.
Menghasilkan rumusan alternatif
pemecahan masalah yang sedang dibahas.
1. Menanamkan
dan mengembangkan keberanian untuk mengemukakan pendapat sendiri.
2. Mencari
kebenaran secara jujur melalui pertimbangan pendapat yang mungkin saja berbeda
antara satu dengan yang lain.
3. Belajar
menemukan kesepakatan pendapat melalui musyawarah.
4. Memberikan
kehidupan kelas yang lebih mendekati kegiatan hidup yang sebenarnya.
Langkah-langkah
penggunaan metode diskusi menurut Hasibuan (1985) dan Sastrawijaya (1988)adalah
sebagai berikut:
1. Guru
mengemukkan masalah yang akan didiskusikan dan memberikan pengarahan seperlunya
mengenai cara-cara pemecahannya.
2. Para
siswa membentuk kelompok-kelompok diskusi memilih pimpinan diskusi (ketua,
sekretaris, pelapor) mengatur tempat duduk, ruangan, sarana,dan sebagainya
dengan bimbingan guru.Pimpinan diskusi sebaiknya berada di tangan siswa yang :
a) Lebih
memahami masalah yang akan didiskusikan
b) "Berwibawa"
dan disenangi oleh teman-temannya
c) Lancar
berbicara
d) Dapat
bertindak tegas, adil, dan demokratis
Tugas
pimpinan diskusi antara lain :
a) Pengatur
dan pengarah diskusi
b) Pengatur
"lalu lintas" pembicaraan
c) Penengah
dan penyimpul berbagai pendapat
3. Para
siswa berdiskusi dalam kelompoknya masing-masng, sedangkan guru berkeliling
dari kelompok yang satu ke kelompok yang lain, menjaga ketertiban, serta
memberikan dorongan dan bantuan agar anggota kelompok berpartisipasi aktif dan
diskusi dapat berjalan lancar. Setiap siswa hendaknya, mengetahui secara persis
apa yang akan didiskusikan dan bagaimana caranya berdiskusi.
4. Setiap
kelompok harus melaporkan hasil diskusinya. Hasil diskusi dilaporkan ditanggapi
oleh semua siswa, terutama dari kelompok lain. Guru memberikan ulasan atau
penjelasan terhadap laporan tersebut.
5. Akhirnya
siswa mencatat hasil diskusi, sedangkan guru menyimpulkan laporan hasil diskusi
dari setiap kelompok.
Jenis-jenis
diskusi menurut Hasibuan (1985) yaitu :
1)
Whole group
Kelas
merupakan satu kelompok diskusi.Whole group yang ideal apabila jumlah anggota
tidak lebih dari 15 orang.
2) Buzz
group
Satu
kelompok besar dibagi menjadi beberapa kelompok kecil, terdiri atas 4-5
orang.Tempat diatur agar siswa dapat berhadapan muka dan bertukar pikiran
dengan mudah.Diskusi diadakan di tengah pelajaran atau di akhir pelajaran
dengan maksud menajamkan kerangka bahan pelajaran, memperjelas bahan pelajaran
atau menjawab pertanyaan-pertanyaan.Hasil belajar yang diharapkan ialah agar
segenap individu membandingkan persepsinya yang mungkin berbeda-beda tentang
bahan pelajaran, membandingkan interpretasi dan informasi yang diperoleh
masing-masing.Dengan demikian masing-masing individu dapat saling memperbaiki
pengertian, persepsi, informasi, interpretasi sehingga dapat dihindarkan
kekeliruan-kekeliruan.
3) Panel
Suatu
kelompok kecil, biasanya3-6 orang, mendiskusikan satu subjek tertentu, duduk
dalam suatu susunan semi melingkar, dipimpin oleh seorang moderator.Panel ini
secara fisik dapat berhadapan dengan audience, dapat juga secara tidak langsung
(misalnya panel di televisi).Pada suatu panel yang murni, audience tidak ikut
serta dalam diskusi.
4) Syndicate
group
Suatu
kelompok (kelas) dibagi menjadi beberapa kelompok klecil terdiri dari 3-6
orang.Masing-masing kelompok kecil melaksanakan tugas tertentu. Guru
menjelaskan garis besarnya problema kepada kelas:ia menggambarkan aspek-aspek
masalah, kemudian tiap-tiap kelompok (syndicate) diberi tugas untuk mempelajari
suatu aspek tertentu. Guru menyediakan referensi atau sumber-sumber informasi
lain.Setiap sindikat bersidang sendiri-sendiri atau membaca bahan, berdiskusi,
dan menyusun laporan yang berupa kesimpulan sindikat.Tiap laporan dibawa ke
sidang pleno untuk didiskusikan lebih lanjut.
5) Brain
Storming group
Kelompok
menyumbangkan ide-ide baru tanpa dinilai segera.Setiap anggota kelompok mengeluarkan
pendapatnya. Hasil belajar yang diharapkan ialah agar anggota kelompok belajar
menghargai pendapat orang lain, menumbuhkan rasa percaya pada diri sendiri
dalam mengembangkan ide-ide yang ditemukannya yang dianggap benar.
6) Simposium
Beberapa
orang membahas tentang berbnagai aspek dari suatu subjek tertentu, dan
membacakan di muka peserta symposium secara singkat (5-20 menit).Kemudian
diikuti dengan sanggahan dan pertanyaan dari para penyanggah, dan juga dari
pendengar.Bahasan dan sanggahan itu selanjutnya dirumuskan oleh panitia perumus
sebagai hasil simposium.
7) Informal
debate
Kelas
dibagi menjadi dua tim yang agak sama besarnya, dan mendiskusikan subjek yang
cocok untuk diperdebatkan tanpa memperhatikan peraturan perdebatan normal.
Bahan yang cocok untuk diperdebatkan ialah yang bersifat problematic, bukan
yang bersifat aktual.
8) Colloquium
Seseorang
atau beberapa orang manusia sumber menjawab pertanyaan dari audience. Dalam
kegiatan belajar mengajar, siswa atau mahasiswa menginterviu manusia sumber,
selanjutnya mengundang pertanyaan lain atau tambahan dari siswa atau mahasiswa
lain. Hasil belajar yang diharapkan ialah para siswa atau mahasiswa akan
memperoleh pengetahuan dari tangan pertama.
9) Fish
bowl
Beberapa
orang peserta dipimpin oleh seorang ketua mengadakan suatu diskusi untuk
mengambil suatu keputusan.Tempat duduk diatur merupakan setengah lingkaran
dengan dua atau tiga kursi kosong menghadap peserta diskusi.Kelompok pendengar
duduk mengelilingi kelompok diskusi, seolah-olah melihat ikan yang berada dalam
sebuah mangkuk (fish bowl).
Sedang kelompok diskusi berdiskusi, kelompok pendengar yang ingin menyumbangkan pikiran dapat masuk duduk di kursi kosong. Apabila ketua diskusi mempersilakan berbicara, ia dapat langsung berbicara, dan meninggalkan kursi setelah selesai berbicara.
Sedang kelompok diskusi berdiskusi, kelompok pendengar yang ingin menyumbangkan pikiran dapat masuk duduk di kursi kosong. Apabila ketua diskusi mempersilakan berbicara, ia dapat langsung berbicara, dan meninggalkan kursi setelah selesai berbicara.
Kelebihan
metode diskusi adalah:
1. Merangsang
kreativitas siswa dalam bentuk ide, gagasan – prakarsa, dan terobosan baru
dalam pemecahan suatu masalah.
2. Mengembangkan
sikap menghargai pendapat orang lain
3. Memperluas
wawasan
4. Membina
untuk terbiasa musyawarah untuk memperkuat dalam memecahkan
Agar metode diskusi dapat berjalan
sesuai dengan yang diharapkan maka guru harus memperhatikan beberapa hal, yaitu
:
a. Menentukan
masalah (topik) yang dijangkau oleh taraf berfikir siswa. Artinya siswa sudah
memiliki pengetahuan tentang pemecahan masalah yang diharapkan. Sehingga siswa
dapat menilai, menganalisa dan mencari alternatif pemecahan dari topik yang
diberikan oleh guru.
b. Mengemukakan
masalah dengan memberi penjelasan cara-cara pemecahannya dan menjelaskan hasil
apa yang ingin dicapai dalam diskusi.
c. Guru
membentuk kelompok dengan murid dan dipilih pula ketua, wakil, penulis,
mengatur tempat duduk, menjelaskan tata tertib dan lain-lain.
d. Murid
mendiskusikan masalah dengan kelompoknya masing-masing dengan bimbingan guru.
Guru mendekatkan pada masing-masing kelompok secara bergantian dan memberi
bantuan bila diperlukan, merangsang semua anggota kelompok untuk aktif dalam
berbicara, mengemukakan ide-ide tanpa adanya tekanan atau paksaan.
e. Tiap
kelompok melaporkan hasil-hasilnya. Lebih baik dalam laporan itu diajukan
selain secara tertulis juga secara lisan (dibacakan) dab semua siswa diharapkan
memberi tanggapan dan guru berusaha sebagai penengah apabila ada perbedaan
(pertentangan) pendapat dan memberi usulan serta penjelasan sebagai kesimpulan.
f. Akhirnya
semua siswa mencatat hasil dari diskusi dan masing-masing ketua kelompok
mengumpulkan hasil diskusinya kepada guru.
Kekurangan
metode diskusi adalah:
1. Tidak
dapat dipakai pada kelompok yang besar.
2. Pembicaraan
terkadang menyimpang, sehingga memerlukan waktu yang panjang.
3. Mungkin
dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara atau ingin menonjolkan diri.
Untuk
meminimalisir kekurangan metode ini, maka guru atau murid sebagai pemimpin
diskusi mempunyai peranan sebagai berikut :
1. Sebagai
penunjuk jalan
Tugas pemimpin disini ialah memberikan pengarahan
kepada anggota tentang masalah yang akan didiskusikan (ruang lingkup diskusi).
Sehingga dengan demikian tidak timbul pertanyaan-pertanyaan yang menyimpang.
2. Sebagai
pengatur lalu lintas
Bertugas mengatur jalannya diskusi agar jalannya
menjadi lancar :
a) Dengan
jalan mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada anggota kelompok tertentu.
b) Menjaga
agar anggota berbicara menurut giliran (tidak serentak).
c) Menjaga
agar diskusi tidak dikuasi oleh orang-orang tertentu yang gemar berbicara.
d) Membuka
kesempatan kepada orang-orang tertentu (pemalu) untuk mengungkapkan
pendapatnya.
e) Mengatur
pembicaraan agar didengar oleh semua anggota.
3. Sebagai
dinding penangkis
Disini tugas pemimpin diskusi ialah penerima
pertanyaan-pertanyaan dari anggota kemudian melemparkannya kembali kepada
anggota. Jangan sampai terjadi tanya jawab antar kelompok kecil saja. Usahakan
seluruh anggota kelompok aktif berpartisipasi.
Metode
diskusi dalam proses belajar mengajar mempunyai beberapa kegunaan, antara lain
:
1. Memberi
kesempatan pada siswa untuk menyalurkan kemampuan masing-masing, dapat
mendorong anak untuk mengemukakan ide baru.
2. Dapat
memanfaatkan berbagai kemampuan yang dimiliki oleh siswa.
3. Membantu
siswa untuk dapat mengetrapkan pengalaman teoritis dan pengalaman praktis dalam
berbagai pengetahuan di sekolah.
4. Membantu
siswa untuk dapat menilai kemampuan dirinya, teman-temannya dan juga siswa
dapat menghargai pendapat teman.
5. Mengembangkan
inovasi anank untuk belajar lebih lanjut.
Contoh video pembelajaran metode diskusi:
Sangat bermanfaat sekali kak, metode ini langsung bisa saya terapkan dengan teman sekelas saya dan berhasil👍🏻
BalasHapusWaaah alhamdulillah👍
HapusSangat bermanfaat kaka terimakasih sayang jadikan salah satu referensi untuk makalah saya😅
BalasHapusWaah alhamdulillah 👍
Hapus